- Back to Home »
- Cerita »
- Moment ( Episode 1)
Posted by :
Unknown
Jumat, 11 Januari 2013
Oleh
: Eva Sulyani
MOMENTS
“Denis?”
tebak Lisa penuhsemangatpadaanakmuda yang sedang menatapnya heran.
“mmhiiii..iya,
Saya Denis” jawab Denis dengan canggung. Meski Iama sih bingung bagaimana wanita
ini bisa mengenali namanya, tetap saja ia tersenyum manis memamerkan lesung pipinya.
“100 buat saya.Kamu pasti terkejut saya bisa dengan mudah megenalikamu?
Itu mudah sekali mengingat adik saya sering membahas semuanya tentang kamu,
Denis”.Matanya penuh awas “Dan yah kurang lebih kamu sama persis dengan yang
diceritakan Emily?” jelas Lisa.Lisa adlah kakak sepupu Emily.
“oh, ya? Kalau gitu mmh,,salam kenal kak. Saya Denis?” Denis
mengulurkan tangannya.Ia baru saja terjebak
hujan dalam perjalanan menuju Rumah Sakit tempat Emily di rawat. Alhasil seluruh
tubuhnya basah kuyup.
Tetapi Lisa hanya menatap geli melihat tingkah Denis.“tangan
kamu basah dan saya sudah tahu nama kamu! saya Lisa, kakak sepupu Emily.”
“mmmh I,,iya kak maaf.. mmh gak maksudnya.. mmh.” Ucap denis
tampak gagu .Jelas saja Ia seperti salah tingkah, ini kali pertama Ia menemui keluarga
Emily dan Perasaannya makin menjadi mengingat kalo Emily sering menceritakannya.
Apa yang diceritakannya tentangku, ya? Pikirnya dalam hati.
Denis termasuk orang yang mempunyai rasa penasaran tinggi.Dan
tentu saja itu adalah kelemahannya.Tiba – tiba dari kejauhan Nampak seorang anak
kecil berlarian menghampiri mereka berdua yang sedaritadi berdiri di koridor Rumah
Sakit.
“kak Lisa, Dede nemuin kertas ini di samping bonekanya kak
Emily.” Kata Dede adik Emily.
Suara Dede tidak sengaja membuyarkan pikiran Denis.Dede menarik
baju Lisa sambil memegang surat yang ingin ditunjukkanya. Tapi, kemudian matanya
melirik sebuah tulisan yang tertera pada suarat itu.Dede pun mencoba mengejanya.Tentu
saja Ia belum bisa membaca, karena umurnya baru 5 tahun.
“D + e + n + I + s jadi, de e de e ni ni tambah es dibaca?”
ia mencoba ya sekali lagi” de e de De de? Buat dede?Asik Dede dapat surat dari kak
Emily. Ini beneran buat Dede kan kak Lisa?” kata Dede makin girang yang dipikirnya
tulisan itu adalah namanya.
Tampaknya Denis terkejut mendengar namanya disebutkan baru saja.Ia
bingung bukan main, sungguh!
Lisa memutar bola matanya kearah Denis. “itu bukan buat Dede
sayang, itu buat kakak yang lucu ini. Itu dibaca ‘denis’ bukan ‘dede’.Sini suratnya!”
Lisa meraih surat dari genggaman Dede.
“bukan buat Dede ya? Padahal Dede kan mau buatin pesawat kertas”
celoteh Dede pada Lisa.
Tapi Lisa tak menghiraukan celotehan adik kecilnya itu.Lalu ia
memberikan surat itu pada Denis. Tanpa disadari, kedua kakak beradik itu sedang
di pelototi oleh sepasang mata. Denis rupanya tak rela surat untuknya diikhlaskan begitu
saja sebelum Ia membacanya! Apalagi dijadikan pesawat kertas! Lalu, Ia melangkah untuk mengambil surat itu dari Lisa.
“ini sepertinya buat kamu,
Denis. Dan ini sepertinya sudah lama disimpan Emily.”Ucap Lisa meringis menatap
Denis. “yah, kebetulan ada kamu disini, kamu tolongin kakak yah jagain Emily
sebentar. Okke ? Kakak gak lama kok, 2 jam lagi kakak kembali.”Lisa kemudian mengajak
adik kecil Emily untuk pergi bersamanya.
“mmh, yaudah deh kak. Makasih yah, hati,,,”jawab Denis
sambil menggaruk kepalanya yang takgatal malahan bebas kotoran maupun ketombe karena
menahan malu. Namun belum sempat Denis menghabiskan kalimatnya Lisa sudah berlalu
bersama adik Emily. Ia pun melanjutkan kalimatnya “hati di jalan kak”
Iama sih kebingungan. Apa yang akan dia lakukan dengan surat
itu? 10 menit berlalu, tetapi Denis masih menatap surat yang di genggamnya.
Akhirnya Ia menghela nafas cukup panjang Sebelum membuka surat dan membacanya.
“hufffftttt” . Kemudian Denis membuka dan membacanya.
![]() |
Emily's Letter |
Bersambung……
penasaran sama lanjutannya
BalasHapusinsya Allah, episode 2 SEGERA!
BalasHapusmakasih ya,, :)