- Back to Home »
- galaksi , sejarah »
- nenek moyang manusia adalah alien...???
Posted by :
Unknown
Rabu, 09 November 2011
Planet Mars menjadi fokus perhatian
manusia dalam rangka penjelajahan luar angkasa. Ada dua hal yang dicari tahu
dari planet merah itu: apakah ada kehidupan di sana, dan apakah Mars bisa jadi
koloni manusia, jika nantinya Bumi tak bisa menopang kehidupan.
Namun penelitian terbaru yang sedang
dikerjakan oleh para ilmuwan cerdas dari dua universitas ternama dunia, MIT dan
Harvard justru lebih maju dan revolusioner. Ingin membuktikan apakah ada
kemungkinan pohon kehidupan di Bumi punya akar di Planet Mars. Para peneliti
juga menciptakan sebuah instrumen untuk membuktikan dugaan itu.
Instrumen itu dinamakan Search
for Extra-Terrestrial Genom atau SETG. Instrumen yang sedang dikembangkan
itu akan menelaah sample debu dari Mars, mengisolasi materi genetik yang
mungkin ada -- berupa serangga atau mahluk hidup lain yang mati beberapa juta
tahun lalu.
Dengan instrumen ini, para ilmuwan
bisa menggunakan teknik biokimia standar untuk menganalisa setiap urutan
genetik yang dihasilkan lalu membandingkannya dengan temuan di Bumi.
"Ini proyek jangka
panjang," kata peneliti dari MIT, Chris Carr seperti dimuat Space.com.
"Jikan nantinya kita menemukan ada kaitan dengan Bumi, bisa jadi mahluk
Bumi berasal dari Mars. Atau sebaliknya, bermula dari Bumi dan dikirim ke Mars."
Gagasan bahwa kehidupan Bumi berasal
dari organisme di Mars mungkin tak ada di pikiran setiap orang. Namun, ini
bukan ide gila.
Sebab, meski saat ini permukaan Mars
dingin, kering, dan tanpa kehidupan -- ada banyak bukti planet ini lebih hangat
dan basah miliaran tahun lalu.
Seperti halnya di Bumi, ketika semua
kehidupan bergantung pada air. Mars kuno mungkin pernah menjadi pendukung
beberapa bentuk kehidupan -- mungkin bahkan sebelum Bumi. Demikian kata para
peneliti.
Jika ini yang terjadi, mikroba Mars
mungkin telah mengkolonialisasi Bumi, saat asteroid raksasa meluncur ke Mars
dan membuat partikel-partikelnya muncrat dan lalu mengalami perjalanan antar
ruang. Para peneliti mengestimasi, ada 1 miliar ton bebatuan Mars yang
berkelana di tahun-tahun itu.
Dan mikroba yang sangat kuat,
sehingga mungkin bahwa beberapa dari mereka bisa selamat dari dampak asteroid
dan menuju rumahnya yang baru di planet lain. Car menambahkan, dinamika orbital
menunjukkan adalah 100 kali lebih mudah untuk batuan Mars menuju Bumi daripada
sebaliknya.
Namun, Carr mengatakan, sangat kecil
kemungkinan untuk menemukan sesuatu di permukaan Mars. Cara yang bisa dilakukan
adalah penggalian. "Ada dua kemungkinan, Mars memiliki kehidupan atau
tidak sama sekali. Namun kami ingin memastikannya."
Sementara, Badan Antariksa Amerika
Serikat tak seoptimis pendapat para ilmuwan itu. "Hal ini tidak masuk akal
bahwa kehidupan di Mars terkait dengan kehidupan di Bumi -- dan disebut bahwa
dua planet berbagi genetika," kata astrobiologis dari Ames Research Center
NASA di Moffett Field, California, Chris McKay. Namun, "dalam kasus
apapun, akan menjadi penting untuk menguji hipotesis ini. "
Chavez: Kapitalisme Musnahkan
Kehidupan Mars
Jika para ilmuwan mendasarkan teori
kehidupan di Mars dengan beberapa fakta ilmiah, entah apa yang ada di kepala
Presiden Venezuela, Hugo Chavez saat ia mengatakan: "kapitalisme
mengakhiri kehidupan di Planet Mars."
"Saya selalu mengatakan, juga
mendengar, tak aneh jika Mars ternyata punya peradaban. Namun mungkin datanglah
kapitalisme, imperialisme, dan lihat apa yang dilakukannya pada planet
ini," kata dia Selasa 22 Maret 2011, seperti dimuat Irish Times.
Tawa para pendengar pidato presiden
nyentrik ini membahana. Namun, Chavez dengan cerdik mengurai maksud perkataannya
itu. Ia memperingatkan, proses yang sama dengan Mars, degradasi lingkungan
tengah terjadi di Bumi.
"Lihat!
Berhati-hatilah! Di sini, di planet Bumi, lahan yang ratusan tahun lalu adalah
hutan lebat menjadi kering-kerontang. Sungai besar menjadi padang pasir di
mana-mana. Bagaimana kemajuan mempertaruhkan risiko kehidupan di planet ini,
bukan jangka panjang, namun bahkan dalam jangka menengah