Lukisan rekaan dari lubang hitam di depan
galaksi Bima Sakti yang bermassa 10x massa matahari kita, dilihat dari jarak
600 km.
black hole
Lubang hitam adalah sebuah pemusatan massa yang cukup besar sehingga menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar. Gaya gravitasi yang sangat besar
ini mencegah apa pun lolos darinya kecuali melalui perilaku terowongan
kuantum. Medan
gravitasi begitu kuat sehingga kecepatan lepas di dekatnya
mendekati kecepatan
cahaya. Tak ada sesuatu, termasuk radiasielektromagnetik yang dapat
lolos dari gravitasinya, bahkan cahaya hanya dapat masuk tetapi tidak dapat keluar atau
melewatinya, dari sini diperoleh kata "hitam". Istilah "lubang
hitam" telah tersebar luas, meskipun ia tidak menunjuk ke sebuah lubang
dalam arti biasa, tetapi merupakan sebuah wilayah di angkasa di mana semua
tidak dapat kembali. Secara teoritis, lubang hitam dapat memliki ukuran apa
pun, dari mikroskopik sampai ke ukuran alam raya yang dapat diamati.
Sejarah
Teori adanya lubang
hitam pertama kali diajukan pada abad ke-18 oleh John Michell and Pierre-Simon
Laplace, selanjutnya dikembangkan oleh astronom Jerman bernama Karl Schwarzschild, pada tahun 1916, dengan berdasar
pada teori relativitas umum dari Albert Einstein, dan semakin
dipopulerkan oleh Stephen
William Hawking. Pada saat ini banyak astronom yang percaya bahwa
hampir semua galaksi dialam semesta ini mengelilingi lubang hitam pada pusat
galaksi. Adalah John Archibald Wheeler pada tahun 1967 yang memberikan
nama "Lubang Hitam" sehingga menjadi populer di dunia bahkan juga
menjadi topik favorit para penulis fiksi ilmiah. Kita tidak dapat melihat
lubang hitam akan tetapi kita bisa mendeteksi materi yang tertarik / tersedot
ke arahnya. Dengan cara inilah, para astronom mempelajari dan
mengidentifikasikan banyak lubang hitam di angkasa lewat observasi yang sangat
hati-hati sehingga diperkirakan di angkasa dihiasi oleh jutaan lubang hitam.
Asal-mula lubang hitam
Lubang Hitam tercipta
ketika suatu obyek tidak dapat bertahan dari kekuatan tekanan gaya gravitasinya sendiri.
Banyak obyek (termasuk matahari dan bumi) tidak akan pernah menjadi lubang
hitam. Tekanan gravitasi pada matahari dan bumi tidak mencukupi untuk melampaui
kekuatan atom dan nuklir dalam dirinya yang
sifatnya melawan tekanan gravitasi. Tetapi sebaliknya untuk obyek yang bermassa
sangat besar, tekanan gravitasi-lah yang menang. Massa dari lubang hitam
terus bertambah dengan cara menangkap semua materi didekatnya. Semua materi
tidak bisa lari dari jeratan lubang hitam jika melintas terlalu dekat. Jadi
obyek yang tidak bisa menjaga jarak yang aman dari lubang hitam akan terhisap.
Berlainan dengan reputasi yang disandangnya saat ini yang menyatakan bahwa
lubang hitam dapat menghisap apa saja disekitarnya, lubang hitam tidak dapat
menghisap material yang jaraknya sangat jauh dari dirinya. dia hanya bisa
menarik materi yang lewat sangat dekat dengannya. Contoh : bayangkan matahari kita menjadi lubang
hitam dengan massa yang sama. Kegelapan akan menyelimuti bumi dikarenakan tidak ada pancaran cahaya dari lubang
hitam, tetapi bumi akan tetap mengelilingi lubang hitam itu dengan jarak dan
kecepatan yang sama dengan saat ini dan tidak terhisap masuk kedalamnya. Bahaya
akan mengancam hanya jika bumi kita berjarak 10 mil dari lubang hitam, hal ini
masih jauh dari kenyataan bahwa bumi berjarak 93 juta mil dari matahari. Lubang
hitam juga dapat bertambah massanya dengan cara bertubrukan dengan lubang hitam
yang lain sehingga menjadi satu lubang hitam yang lebih besar.