Posted by : Unknown Selasa, 22 Oktober 2013

Creating Love
Di persimpangan jalan itu. Hiruk pikuk kota begitu bising, mataku mencari sesosok pria tapi pandanganku kabur. Mungkin Aku melihatnya, hanya saja punggungnya menepis senyum manis itu. Kakiku terasa berat, Aku mulai pusing. Bunyi klakson menyentakku, terkejut melihat senja berganti rembulan. Di perampatan jalan Aku hanya memandang sekeliling, ke arah mana tujuanku sedari tadi?
Aku memilih untuk berhenti sejenak. Berpikir keras untuk perjalanan selanjutnya. Malam semakin larut Aku belum juga menguap menandakan kantuk. Sedari tadi Aku hanya duduk di emperan jalan menatap bintang, mencoba menemukan inspirasi lagi lagi tak ku dapat juga. Tapi, "apa ini?" mataku berpaling ke bawah sepatu "sepertinya Aku menginjak sesuatu! Gelang? Sayap?" yah gelang unik dengan sayap di lingkaran tengahnya. "sayap ini, malaikat kah?"

****
"cino? Heyyyyy!!!!!!! Siapa yg mengizinkanmu bersanding dengannya?? Dia milikku!!" teriakku sambil melotot si pria di hadapanku.
"what? Lucu skali lo! Gw cuman mau memindahkan Si cino cino Lo ini! Sembarangan memakirkan sepeda, mobil Gw terhalang ngerti?" tukasnya, lalu keningnya mengkerut, kepalanya miring dan matanya menyipit. "Lo yang sedari tadi melongo gelang gak jelas terus seolah olah disekililing ini patung dan Lo udah duduk disini 6 jam lebih!" Dia berbalik. "Gadis gila!" lanjutnya.
"wait wait wait! Coba Kau ulangi sekali lagi, Kau!!"
"gadis gila! Gadis gila! Gadis gila! Aaaaaaaaaaaaa damn! Tangan gw!!"
"ha! Merengek saja sana sama nyokap Lo, cowok manja! Dan yah tanda gigitan itu anggap saja hadiah karna sudah memperhatikan Gw dari tadi. Tengs ya. Manja!"
"heeeyyyyy...."
****
“okehlah, gak jelek – jeek amat hasilnya.” Pujiku untuk hasil potretnya.
“apa??????? Mata Lo buta? Foto jelek kayak gitu, di bilang bagus? Terus kalo yang bagus ekspresi Lo gimana lagi? WOW banget gitu?” protes cowok disampingku.
“Lo bilang foto ini jelek? Gak tau seni sih Lo! Lagian siapa sih yang manggil Lo kesini? Hus husss,, jauh – jauh sana!” ketusku sambil memasang wajah cemberut.
Entah sejak kapan Aku berteman dengan lelaki di sampingku ini. Entah mengapa Aku merasa nyaman didekatnya. Mungkin Tuhan mengirimnya untukku, di malam sewaktu Aku mencari Ayah kandungku dan sewaktu Aku menemukan gelang ‘malaikat’ itu. Sekilas tentang Dia, Aku sama sekali tak tau namanya. Bahkan Aku enggan untuk menanyakan nama, tempat tinggalnya, dll. Tak ada yang menarik dari cowok ini, Hanya saja Dia cowok manja dan sangat amat menyebalkan yang pernah ku kenal!Sekali lagi Dia Menyebalkan!
“oh ayolah do re mi.. gw gak suka liat muka lo kayak gitu. Yang biasa – biasa ajah jelek, apalagi kalau cemberut! Katanya dengan wajah polos.
“ppppppttttttiiiiiikkkk! Rasain lo! Pertama, nama gw Hyemi bukan do re mi! kedua, gw juga gak tau gw ini jelek atau gak, tapi setidaknya jangan bicara sembarangan!!! Idiot!” ketusku sambil melebarkan mata bak sedang kemasukan roh jahat. Lalu ku lanjutkan “ okeh, berhentilah bertengkar! Mumpung Kaudisini, Kau akan ku manfaatkan.” Sambil berbisik padanya tapi perlu usaha yang keras untuk melakukannya, alhasil Aku harus bertumpu pada kursi agar bisa berbisik dengan lancar. Ya ya ya lelaki ini tingginya 182cm dan aku hanya 165cm. menyebalkan!
***
Pagi ini Aku meninggalkan rutinatas yang biasa ku lakukan untuk sekedar beryoga ria, mendengarkan music, menikmati hujan, ice cream dan memakan coklat itupun kalo masih ada “huuuffftt”. Yah kurang lebih sudah 5 tahun belakangan ini Aku sibuk mencari Ayah kandungku. Sejak kecil Aku hidup dengan nenek dari ibuku. Sudah 15 tahun ibuku meninggal, tapi ayahku mungkin juga tak tau tentang hal itu. “jika saja Ayah tau, mungkin ayah akan mengambilku dan hidup bersamanya” kataku sambil beryoga. Bahkan Aku sama sekali tak mengenal ayahku karena sebelum ibu meninggal, mereka sudah bercerai. Waktu itu umurku baru 2tahun. Selepas Ayah meninggalkan Aku dan Ibuku Dia tak pernah lagi datang menengok kami. Aku hanya mengenalnya lewat foto, itupun hanya satu yang kumiliki. Sekarang Aku tinggal di rumah peninggalan keluargaku di kota. Dan tentang nenek,Aku menyuruhnya tinggal bersama bibi didesa.“atau mungkin sekalipun Ayah tau, Dia akan tetap meninggalkanku? Mungkinkah? Aarrrgggghhh” aku menggeleng – gelengkan kepala, hampir pusing. Lalu saat ini usiaku, usiaku? Ahhh aku lupa sudah berapa tahun aku hidup.Lalu mataku menangkap kalender ada tanda lingkaran merah. “sepertinya tanggal berbahaya, kenapa harus ku beri lingkaran?” sambil memakan ice cream “uhmmmm,, tau ah!”
“ahhhhh, ice cream ini memang selalu menggoda.” Sambil menikmati ice cream, Aku membaca pesan dari “apa? Dia mengirim pesan? Tumben..” keningku mengkerut lalu ku lanjutkan membuka pesan dari si cowok manja itu.
Hey, do re mi! sedang apa? Hari ini mood gw lagi baik, gw mau traktir lo! Jam 8 p.m gw jemput! Gak usah dandan, lo juga gak bakal cantik kalo ber make-up! Dan yah, jangan buat gw nunggu lama!
“what!!!!! Apa – apaan ini? Emang ada orang ngajak jalan kayak gitu?” telingaku sepertinya mengeluarkan asap (comic version). Baru saja Aku mau membalas pesannya, tiba tiba ada pesan masuk darinya lagi.
Oh ya, gak usah di bales plus muka lo tambah jelek kalo skarang lo melototnya kayak gitu! Simpan energy lo buat ntar malam. Bye, cantik.. hueeeekkkkssss!
“aaaarrrrrrgghhh!!” lalu handphone ku berdering lagi, “awas kalo dari si cowok tanpa identitas itu lagi!”
aku merindukanmu, hyemi.
bersambung

Created by : Eva Sulyani

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2025 Greget Dafuq - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -